Abstract:
Staphylococcus aureus merupakan flora normal yang diperkirakan 20-75% ditemukan pada saluran pernapasan atas, muka, tangan, rambut dan vagina. Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan penyakit dengan tandatanda yang khas, yaitu peradangan, infeksi dan pembentukan abses. Di antara organ yang sering diserang oleh bakteri Staphylococcus aureus adalah kulit yang mengalami luka. Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) memiliki efek antibiotik terhadap bakteri gram positif. Flavonoid pada buah Andaliman diketahui dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibiotik ektrak buah Andaliman terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Teknik yang digunakan dalam mengukur aktivitas antibiotik adalah metode difusi cakram. Hasil penelitian: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ektrak buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) dengan konsentrasi 8%, 6%, 4% dan 2% menghasilkan ratarata diameter zona bening masing-masing yaitu 13.2 mm, 11.30 mm, 10.24 mm, 8,29 mm sedangkan diameter zona bening sefotaksim yaitu 27.67 mm dan akuades tidak diperoleh zona bening. Kesimpulan: Ekstrak buah Andaliman dengan konsentrasi 8% memiliki zona bening tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus.