Abstract:
Antropologi sastra adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia berupa:
bahasa, mitos, religi, sejarah, hukum, adat istiadat dan karya seni yang terdapat pada
karya sastra. Antropologi sastra tentang tulisan-tulisan etnografi yang berbau sastra
digunakan untuk melihat estetikanya dan untuk melihat aspek-aspek budaya
masyarakat. Cerpen Celurit Hujan Panas karya Zainul Muttaqin bercerita tentang
kebiasaan, kebudayaan, dan tradisi adat Madura. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bahasa dan mitos dalam antropologi sastra kumpulan cerita
pendek Celurit Hujan Panas karya Zainul Muttaqin. Penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan, yang mana penelitian ini tidak terkait pada lokasi tempat penelitian
dilakukan. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku cerita pendek Celurit
Hujan Panas karya Zainul Muttaqin yang terdiri dari150 halaman dan 21 sub judul
antara lain: Penjung, Gadis Pesisir, Dendam, Perempuan Leter, Bulan Celurit,
Cinta di Ujung Celurit, Celurit yang Dikeramatkan, Wajah Ibu, Gadis Sangkal,
Kobhung Kakek Mattasan, Lelaki Ojung, Laki-laki dan Tiga Butir Telur, Anak
Cangkul, Janda Pesisir, Cangkul Warisan, Landaur, Andeng, Kutukan Tanah
Leluhur, Tanah Warisan, Celurit Hujan Panas, Madura Tak Akan Pernah Selesai
Dibaca. Judul-judul yang akan dianalisis adalah: Gadis Sangkal, Kobhung Kakek
Mattasan, Andeng dan Celurit Hujan Panas. Struktur bahasa pada masyarakat
Madura. Masyarakat Madura masih sangat mempercayai mitos-mitos yang
disampaikan oleh nenek moyang secara turun temurun. Disarankan agar dilakukan
penelitian lanjutan pada aspek-aspek tentang antropologi sastra, antropologi
pengarang, dan antropologi pembaca untuk menjadi sumbangan pemikiran bagi
para mahasiswa khususnya sastra.