Abstract:
Penelitian ini bertujuanmenganalisis struktur dan nilai didaktis cerita rakyat Aceh legenda gajah puteh. Penelitian ini adalah studi pustaka. Sumber dan data penelitian ini adalah isi dari cerita rakyat Aceh legenda gajah putehdalam buku karangan Iwan Setiawan Gayo yang berjumlah24 halaman. Penerbitkantor UNESCO Jakrta dan Aceh Culture Institute. Data penelitian ini adalah struktur dan nilai didaktis yang terdapat pada cerita rakyat. Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data, yaitu dengan membaca cerita rakyat, mengumpulkan data, mencatat, mendeskripsikan dan menganalisis struktur dan nilai didaktis, setelah data terkumpul selanjutnya mendeskripsikan struktur dan nilai didaktis dan menarik kesimpulan.Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa struktur dari cerita rakyat Aceh legenda gajah puteh meliputi tema, alur, latar dan penokohan. Tema dari cerita rakyat Aceh legenda gajah puteh “cinta kasih, pembelaan dan menjaga kehormatan diri Bener Meriah ”. Alur dari cerita rakyat Aceh legenda gajah puteh “menggunakan alur maju”. Latar cerita rakyat Aceh legenda gajah puteh di negeri antara, hutan, alun-alun kerajaan. Penokohan dari cerita rakyat Aceh legenda gajah putehRaja Sangenda, Raja Linge, Permaisuri, Raja Aceh Darussalam. Nilai didaktis saling membantu sesama oleh adiknya yang bernama sangeda untuk menolong kakaknya agar diterima kembali oleh keluarganya. Nilai bahaya kejahatan yang berimbas pada Bener Meriah, Putra Raja yang mengasingkan diri di hutan dan bertapa agar mengubah diri menjadi gajah Puteh untuk kembali pada keluarganya. Nilai kegigihan yang dilakukan sangeda untuk melakukan gerakkan yang diajarkan guru dalam mimpinya menjinakkan gajah puteh, jelmaan abang kandungnya, Bener Meriah. Nilai mengutamakan kebaikan dari keburukan terlihat pada Raja Linge yang memberikan Gajah Puteh kepada Kerajaan Aceh Darussalam walau dengan berat hati.