Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/handle/123456789/5556
Title: Analisis Rasio Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan
Authors: Nasution., Ayu Risky
Keywords: Kinerja Keuangan dan Standar BUMN
Issue Date: 18-Mar-2019
Abstract: Tujuan dari kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan gambaran dari kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis pada suatu periode tertentu. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan di masa lalu dan untuk memprediksi posisis keuangan dan kinerja keuangan di masa depan. Salah satu cara dalam mengevaluasi laporan keuangan adalah dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan dengan keputusan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang ada dalam laporan keuangan. Hasil dari analisis tersebut dapat menjadi pedoman bagi pihak yang berkompeten sebagai alat ukur kinerja keuangan Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengelola data laporan keuangan kemudian disajikan dalam bentuk tabel untuk mempersentasekan hasil perolehan data tersebut, dan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. Dari hasil analisis rasio keuangan PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan menggambarkan bahwa setiap analisis dari 2013 sampai dengan tahun 2017masih terdapat beberapa rasio yang berada dibawah standar Menteri Badan Usaha Milik Negara. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa rasio profitabilitas yaitu ROE dan ROI menunjukkan bahwa kinerja keuangan dilihat dari ROE pada tahun 2013 sampai dengan 2017 adalah sangat baik karena mencapai pada posisi standart yang ditentukkan BUMN, dan untuk ROI pada tahun 2016 dan 2017 kurang baik. Untuk rasio likuiditas yaitu current ratio dan cash ratio maka dapat disimpulkan kurang baik dikarenkan pada tahun 2013 sampai dengan 2017 mengalami fluktuatif perusahaan tidak dapat mencapai skor minimal BUMN. Untuk rasio aktivitas yaitu collection periods, perputaran persediaan dan TATO adalah kurang baik dikarenakan setiap tahunnya perusahaan tidak dapat mencapai skor minimal BUMN. Untuk rasio TMS terhadap TA pada tahun 2013 sampai dengan 2017 adalah kurang sehat dimana setiap tahunnya perusahaan kembali tidak mampu mecapai skor mininal BUMN. Hal ini mengakibatkan kinerja keuangan belum baik atau kurang sehat.
URI: http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/5556
Appears in Collections:Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI AYU SUSANTO.pdf643.54 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.