Abstract:
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang progresif
dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun
negara berkembang termasuk Indonesia. Gagal jantung dapat mengakibatkan
ketidakmampuan fisik secara kronik sehingga menjadi beban ekonomi yang
tinggi. Penyakit kronis, terutama penyakit yang sangat mempengaruhi
kemampuan fungsional seperti gagal jantung dikaitkan dengan adanya perubahan
fisik, psikologis, dan gaya hidup sehingga sering menyebabkan kesulitan
peningkatan kesehatan mental. Prevalensi ansietas jauh lebih besar di antara orang
dengan penyakit kronis. Tingkatan ansietas yang dialami individu dipengaruhi
oleh faktor psikologis, faktor sosial, beratnya kondisi medis, serta adanya
penyakit komorbid. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri dengan tingkat gejala ansietas.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain
cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah pasien gagal jantung yang
berada di RSU Mitra Medika Amplas dan RSU Putri Hijau Tk. II Kesdam I/BB
Medan pada bulan November 2018 – Januari 2019 yang berjumlah 40 responden.
Teknik penelitian ini menggunakan convenience sampling dan analisa data
menggunakan uji Kruskal-Wallis. Pengambilan data melalui pengisian kuesioner
(Kuesioner Beck Anxiety Inventory) dan data dari rekam medis. Hasil: hasil
penelitian Dari total 40 pasien gagal jantung dari dua Rumah Sakit di kota Medan
yaitu RSU Mitra Medika Amplas dan RSU Putri Hijau Tk.II Kesdam I/BB
Medan, didapatkan pasien gagal jantung dengan tingkat ansietas yang paling
banyak adalah tingkat gejala ansietas yang sedang yaitu sebanyak 19 responden
(47,5%) diikuti dengan tingkat gejala ansietas ringan sebanyak 17 responden
(42,5%) sementara tingkat gejala ansietas ringan berjumlah 4 responden (10%).
Pasien gagal jantung yang memiliki nilai fraksi ejeksi preserved (normal)
berjumlah 25 responden (62,5%) yaitu melebihi 50% dari total jumlah sampel.
Pasien gagal jantung yang memiliki nilai fraksi ejeksi mid-range (sedang)
berjumlah 11 responden (27,5%), nilai fraksi ejeksi reduced (menurun) yaitu
sebanyak 4 responden (10%). Hasil dengan uji Kruskal-Wallis didapat nilai P
adalah 0,011. Kesimpulan: Semakin menurun nilai fraksi ejeksi ventrikel kiri
akan semakin berat tingkat gejala ansietas yang dirasakan pasien.