Abstract:
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme dengan banyak ragam gejala di mana peningkatan stres oksidatif memiliki peran penting dalam patogenesis penyakit dan dapat memicu terjadinya pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS) sehingga meningkatkan radikal bebas, apabila radikal bebas melebihi batas proteksi antioksidan maka akan terjadi peroksidasi lipid pada akhirnya akan menghasilkan senyawa aldehida, salah satunya adalah malondialdehyde (MDA) yang biasa digunakan sebagai biomarker biologis peroksidasi lipid dan menggambarkan derajat stres oksidatif. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian air rebusan jengkol terhadap kadar malondialdehyde (MDA) pada plasma darah tikus putih (Rattus novergicus L.) jantan galur wistar yang diinduksi streptozotocin. Metode : True experiment rancangan posttest only control group design. Hasil penelitian : hasil yang signifikan dari kadar malondialdehyde (MDA) plasma antara kelompok kontrol dan perlakuan yaitu p> 0,05. Kesimpulan : Pemberian rebusan kulit jengkol dengan kosentrasi 80% dengan dosis 40 mg/KgBB/tikus/hari selama 14 hari berpengaruh terhadap penurunan MDA plasma yang sebelumnya diinduksi streptozotocin