Abstract:
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang banyak diderita populasi orang dewas diseluruh dunia. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang penting karena mempunyai prevalensi yang tinggi terhadap timbulnya kerusakan organ target. Salah satu kerusakan organ target ialah pada sistem pendengaran yang menyebabkan gangguan pendengaran. Faktor risiko gangguan pendengaran seperti diabetes mellitus, hipertensi, merokok, obesitas, dan hiperlipidemia diindikasikan berhubungan dengan gangguan pendengaran meskipun mekanismenya masih belum sepenuhnya diketahui. Tujuan: Mengetahui hubungan hipertensi dengan gangguan pendengaran di Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan. Metode: 60 subjek penelitian terdiri dari 30 kelompok hipertensi dan 30 subjek kelompok kontrol (normotensi), laki-laki dan perempuan, usia 25-60 tahun. Hipertensi diukur dengan alat tensimeter. Pendengaran diukur dengan garputala dan audiometri nada murni. Penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini menggunakan statistik chi-square dan uji fisher exact. Hasil Penelitian: Terdapat 18 orang hipertensi yang mengalami gangguan pendengaran, 12 orang hipertensi tidak mengalami gangguan pendengaran, 2 orang normotensi mengalami gangguan pendengaran, dan 28 orang normotensi tidak mengalami gangguan pendengaran. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara hipertensi dengan gangguan pendengaran.