Abstract:
Pendahuluan: Prediabetes adalah kondisi glukosa darah dalam tubuh lebih tinggi dari normal tapi lebih rendah dari ambang batas diabetes. Prevalensi prediabetes lebih tinggi daripada prevalensi diabetes. Jika tidak diterapi dengan benar prediabetes akan menjadi diabetes dalam beberapa bulan atau tahun. Pada pasien diabetes muncul masalah umum yang sering terjadi yaitu gangguan tidur dan sebaliknya gangguan tidur menimbulkan diabetes. Meningkatnya kadar gula darah juga dikaitkan dengan gejala ansietas. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan prediabetes terhadap ansietas dan insomnia. Metode : Penelitian ini bersifat analitik korelatif dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Sampel penelitian terdiri dari 44 responden prediabetes, pengumpulan data menggunakan kuesioner BAI dan PSQI pada bulan Desember 2019 - Februari 2020. Hasil : Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin perempuan 29 orang (65.9%) dan laki-laki 15 orang (34.1%), berdasarkan pekerjaan yang tidak bekerja 24 orang (54.5%) dan bekerja 20 orang (45.5%), berdasarkan tingkat pendidikan SMA 17 orang (38.6%), S1 13 orang (29,6%), SMP 6 orang (13.6%) dan SD 8 orang (18.2%), berdasarkan kualitas tidur buruk 19 orang (43.2%) dan kualitas tidur baik 25 orang (56.8% hasil uji chi-square didapatkan continuity correction Asymp. Sig 0.010 (P>0.05). Berdasarkan tingkat ansietas ringan 35 orang (79,5%) dan tingkat ansietas sedang 9 orang (20.5%) hasil uji chi-square didapatkan data Continuity Correction Asymp. Sig 1.00 (P>0.05).Kesimpulan : Bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara prediabetes dengan insomnia dan tidak terdapat hubungan prediabetes dengan anisetas di klinik aisyiyah teladan satu kota medan.