Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna gaya bahasa yang
digunakan dalam slogan iklan makanan ringan biskuit di televisi.
Subjek penelitian adalah slogan iklan makanan ringan biskuit yang ditayangkan
pada saluran televisi swasta yakni TRANS TV pada tanggal 20 April – 26 April.
Data diperoleh dari slogan iklan produk makanan ringan biskuit di televisi yang
berupa kalimat dan gambar iklan produk biskuit. Metode penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data
deskriptif, yaitu data yang berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang atau
prilaku yang diamati. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik
pengamatan dan teknik catat. Instrumen penelitian adalah human instrumen yaitu
peneliti sendiri dengan segenap pengetahuannya tentang makna gaya bahasa
produk makanan ringan di televisi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukannya makna gaya bahasa pada
slogan makanan ringan biskuit yang ditayangkan di televisi pada tanggal 20 April26 April 2020. Terdapat enam kategori gaya bahasa yang terdiri dari 2 gaya
bahasa metafora, 2 gaya bahasa pertanyaan retoris, 5 gaya bahasa asonansi, 2 gaya
bahasa aliterasi, 2 gaya bahasa repetisi, dan 2 gaya bahasa hiperbola. Serta
terkandung makna semantik di dalam slogan iklan biskuit tersebut, diantaranya
makna kias terdapat dalam slogan iklan biskuit Roma Kelapa dan Belvita ; makna
gramatikal terdapat dalam slogan iklan biskuit Chizmill dan Pejoy; makna
denotatif terdapat dalam slogan iklan biskuit Tango, Slai O’lai, Beng-beng,
Richese Ahh, Zuper Keju, Pocky, dan Roma Sari Gandum; makna leksikal
terdapat dalam slogan iklan biskuit Fullo dan Torry Cheese Craker; makna
konotatif terdapat dalam slogan iklan biskuit Hello Panda.