Abstract:
Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan yaitu pada saat pengakuan
pendapatan dan pengukuran pendapatan. Apabila pengakuan dan pengukuran pendapatan
tidak tepat, maka kegiatan operasi perusahaan akan dipandang tidak efektif dan efisien.
Pengakuan perlu dilakukan pada saat yang tepat atas suatu kejadian ekonomi yang
menghasilkan pendapatan, begitu juga jumlah yang diakui haruslah diukur secara tepat
dan pasti agar tidak mengakibatkan kesalahan informasi yang disajikan dalam laporan
laba rugi juga dalam pengambilan keputusan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana
penerapan pengukuran dan pengakuan pendapatan pada PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif yaitu
metode yang bertujuan menggambarkan, melukis secara sistematis dan akurat mengenai
fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi dan jenis data
penelitian yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka berupa
laporan keuangan yang terdapat pada laporan laba rugi tahun 2014-2018 pada PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK
No.23 pengakuan pendapatan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan belum
menggunakan metode accrual basis, masih menggunakan metode cash basis dalam
pencatatan laporan keuangan, pencatatan kriteria pengakuan pendapatan dalam transaksi
dicatat pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas sehingga perusahaan
sulit untuk menentukan suatu kebijakan karena selalu berpatokan pada kas