dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pendapatan
usahatani kencur di daerah penelitian, dan untuk mengetahui faktor – faktor yang
mempengaruhi usahatani kencur di daerah penelitian. Metode penelitian ini
menggunakan metode studi (case study), dan metode penentuan lokasi penelitian
ditentukan dengan sengaja (purposive), serta metode penarikan sampel
menggunakan metode sampel jenuh, untuk pengumpulan data penelitian terdiri
dari Data Primer dan Data Sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan
observasi langsung kepada petani kencur dengan menggunakan kuisioner yang
telah disiapkan serta data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Badan
Pusat Statistik (BPS) yang berhubungan dengan penelitian. Untuk metode analisis
data menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dan analisis regresi linear
berganda yang diolah menggunakan SPSS 25.
Hasil penelitian berdasarkan pendapatan petani kencur oleh 17 sampel
dengan luas lahan 27,5 dengan jumlah rata – rata 1,6 Ha dengan jumlah produksi
kencur sebesar 27,530 Kg dengan harga Rp 20.000/Kg maka jumlah penerimaan
petani kencur sebesar Rp 550.600.000/musim panen. Pendapatan petani kencur
yang diterima oleh 17 sampel dalam permusim panen sebesar Rp 315.337.205
atau rata – rata Rp 18.521.375/musim panen. Total biaya yang dikeluarkan Rp
235.262.749,68.
Selanjutnya dari hasil penelitian kelayakan usahatani kencur dalam
penerapan B/C maka diperoleh hasil 1,3 artinya setiap modal yang dikeluarkan
sebesar Rp 1 akan kembali sebesar Rp 1,3. Dimana usaha ini layak untuk di
usahakan sedangkan R/C diperoleh hasil 2,33 Artinya setiap modal yang
dikeluarkan sebesar Rp 1 maka akan kembali sebanyak Rp 2,33 dimana usahatani
kencur layak untuk diusahakan.
Model regresi linear berganda memenuhi uji asumsi klasik yang terdiri
dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji
autokorelasi. Berdasarkan hasil analisis statistik data produksi usahatani kencur
pada uji F dan uji t. Hasil uji F pada Tabel 12 menunjukkan nilai Fhitung sebesar
493.875 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,74 yang berarti luas lahan, benih, pupuk,
pestisida dan tenaga kerja berpengaruh secara simultan terhadap jumlah produksi
kencur yang dihasilkan oleh petani. |
en_US |