Abstract:
Pengelasan thermite adalah reaksi eksotermik antara aluminium dan besi oksida
yang menghasilkan baja lebur yang kemudian dituangkan kedalam satuan cetakan
yang akan di las. Hasil pengelasan dari ke dua sisi bahan baja menghasilkan tiga
daerah utama yaitu daerah logam dasar, daerah terpengaruh panas dan daerah
logam las. (Prihanto Trihutomo, 2004) melakukan penelitian pengaruh proses
annealing pada hasil pengelasan terhadap sifat mekanik baja karbon rendah.
Proses perlakuan panas anealing dilakukan pada spesimen hasil pengelasan dalam
dapur listrik dengan variasasi temperatur 5000
0
0
0
C, 6000
C dan 7000
C kemudian
ditahan selama 1 jam. Nilai kekerasan tidak banyak berubah ketika dilakukan
pada temperatur 7000
0
C yaitu 125,13 HVN. Bagaimana mengetahui pengaruh
proses anealing pada proses pengelasan SMAW terhadap kekuatan tarik. Bahan
uji yang digunakan menggunakan baja lunak dengan dimensi ukuran mengikuti
standar ASTM E8/E 8M - 13a, suhu panas yang diberikan berkisar antara 120
0
C,
0
0
140
C, 180
C. Pengujian yang dilakukan menggunakan mesin uji tarik UTM
(Universal Testing Machine). Dari hasil pengujian kekersan pada spesimen
metalurgi serbuk maka di dapatkan kesimpulan yaitu : Pengujian tarik pada
spesimen yang mendapatkan perlakuan panas sebesar 120
0
C memiliki ketahanan
terhadap kekuatan tarik sebesar 42,45 N/mm
2
. Pengujian tarik pada spesimen
yang mendapatkan perlakuan panas sebesar 140
0
C memiliki ketahanan terhadap
kekuatan tarik 39,82 N/mm
2
. Pengujian tarik pada spesimen yang mendapatkan
perlakuan panas sebesar 180
0
C memiliki ketahanan terrhadap kekuatan tarik
sebesar 21,86 N/mm
2
. Temperatur tertinggi pada penelitian ini memiliki
ketahanan terhadap kekuatan tarik yang sangat lemah