Abstract:
Mesin penghancuran limbah kayu pernah di rancang alumni universitas
muhammadiyah sumatera utara stambuk 2014 dengan menggunakan penggerak
utama motor listrik dan menggunakan pully sebagai transmisi untuk transfer
putaran. Selama dalam proses perencanan sampai pada proses perancangan
mesin tersebut belum pernah dilakukan analisis data dan perhitungan secara
ilmiah. Dari permasalah, sehingga penulis melakukan penelitian analisis pengaruh
variasi diameter pully terhadap hasil penghancuran limbah kayu. Alat dan bahan
yang digunakan adalah pully, vanbelt, timbangan duduk, stopwatch,
tachometer, kunci pas dan ring, obeng (+) dan (-), satu unit mesin penghancur
limbah kayu. Dalam melakukan penelitian hal yang dilakukan yaitu
melakukan eksperimen penghancuran limbah kayu dengan mengfariasikan
diameter pully pada motor listrik, yang diameter pullynya adalah 63 mm dan
140 mm kemudian mengolah data sesuai dengan spesifikasi teknik yang
diperoleh mengenai variasi ukuran diameter pully pada terhadap hasil dalam
proses penghancuran limbah kayu. Dari perubahan diameter pully sangat
berpengaruh terhadap hasi penghancur limbah kayu,baik putaran yang
dihasilkan, torsi, maupun hasil produktifitas hasil. Pully yang menghasilkan
putaran poros paling cepat adalah pully 140 mm mencapai 1598 rpm dan
putaran poros paling lambat pada pully 63 mm mencapai 719,3 rpm. Pully yang
menghasilkan torsi paling tinggi adalah pully dengan diameter 63 mm sebesar
113,6 N.m dan torsi paling kecil adalah pully diameter 140 mm sebesar 51,14
N.m.dan produktifitas rata-rata hasil paling banyak dengan diameter 140
mencapai 20,4 Kg/jam dan produktifitas rata-rata hasil paling sedikit dengan
diameter 63 mencapai 10,8 Kg/jam,begitu juga dengan hasil dari serbuk kayu
yang sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan yaitu dengan kehalusan 2 mm
dengan menghasilkan sebanyak 18,8 kg/jam dan untuk ukuran serbuk kayu yang
lebih dari 2 mm sebanyak 1,6 kg/jam