Abstract:
Penentuan harga pokok produksi yang lebih akurat dapat dilakukan dengan
menggunakan metode yang tepat. Salah satu metode tersebut adalah Activity Based
Costing (ABC) System. Karena metode Activity Based Costing peneliti anggap dapat
membebankan biaya-biaya produksi sesuai dengan aktivitas yang dikonsumsi
produk tersebut atau yang biasa dikenal dengan pemicu biaya (cost driver). Objek
penelitian ini adalah Gucyana Flat Shoes yang memproduksi sepatu yang berbahan
dasar dari spanduk bekas. Tujuan dari peneliltian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan penggunaan metode Activity Based Costing Sistem dan sistem
tradisional dalam penentuan harga pokok produksi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif dimana tujuannya adalah untuk menggambarkan
secara sistematis tentang penentuan harga pokok produksi menggunakan Activity
Based Costing System. Analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif
dengan menggunakan Activity Based Costing System. Data dikumpulkan dengan
cara observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Dari hasil penelitian pada
Gucyana Flat Shoes menunjukan bahwa penggunaan Activity based costing System
dalam penentuan harga pokok produksi menghasilkan harga jual yang lebih kecil
jika dibandingkan dengan penentuan harga pokok produksi menggunakan sistem
tradisonal dengan selisih sebesar Rp 408,00 untuk sepatu spanduk wanita berbahan
dasar flexi korea, dan selisih sebesar Rp 131,00 untuk sepatu spanduk pria berbahan
dasar flexi korea