Abstract:
Perhitungan harga pokok produksi terhadap suatu produk atau jasa sangat
penting dilakukan untuk menentukan harga jual, apabila metode perhitungan
harga pokok produk atau jasa yang digunakan tidak sesuai untuk diterapkan di era
yang modern seperti ini, maka akan terjadi distorsi biaya. Distorsi timbul karena
adanya ketidakakuratan dalam pembebanan biaya, sehingga dapat mengakibatkan
kesalahan dalam penentuan biaya, pembuatan keputusan, perencanaan dan
pengendalian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penentuan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan activity based costing dan
mengetahui besarnya perbandingan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan
sistem tradisional dan activity based costing system, yang dapat dijadikan acuan
dalam menerapkan tarif jasa rawat inap pada Rumah Sakit Umum Haji Medan.
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif yaitu
menganalisis tarif rumah sakit saat ini, menghitung tarif berdasarkan activity
based costing, kemudian membandingkan tarif jasa rawat inap rumah sakit
berdasarkan activity based costing dengan realisasinya. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini yaitu penelitian kepustakaan, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian diketahui bahwa perhitungan menggunakan activity based costing
memberikan hasil yang berbeda. Hasil perhitungan dengan menggunakan sistem
activity based costing dibandingkan dengan tarif yang ditentukan rumah sakit
memberikan hasil yang lebih mahal pada kelas Super VIP, kelas II, dan kelas III.
Sedangkan untuk kelas Suite Room, kelas VIP, dan kelas I memberikan hasil yang
lebih murah. Perbedaan yang terjadi antara sistem tradisional dan sistem activity
based costing disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masingmasing produk tersebut.