Abstract:
Latar Belakang: Tidur memberikan efek terhadap kemampuan dalam
berkonsentrasi, berbahasa, mengerti apa yang sedang kita baca, dan memahami
serta menyimpulkan apa yang sedang kita dengar. Jika tidur kita terganggu maka
fungsi tubuh pun akan terganggu. Konsentrasi dan pemahaman sangat dipengaruhi
oleh neurotransmitter serotonin dimana konsentrasinya akan berkurang jika
kuantitas tidur berkurang. Maka dari itu, untuk mendapatkan konsentrasi yang
baik, sangat diperlukan kuantitas tidur yang cukup. Metode: penelitian dilakukan
terhadap subjek penelitian sebanyak 96 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi yang dipilih dengan teknik total sampling dengan metode deskriptif
analitik dengan rancangan cross sectional. Data kuantitas tidur diambil dengan
menggunakan indeks kualitas tidur Pittsburgh (PSQI) sedangkan tingkat
konsentrasi dinilai menggunakan Stroop test. Hubungan kedua variabel kemudian
dianalisis dengan uji statistik Gamma. Hasil: Pada penelitian ini subjek penelitian
dengan kuantitas tidur cukup yang memiliki tingkat konsentrasi baik yaitu sebesar
73,07% dan buruk sebesar 4%. Sedangkan untuk subjek penelitian dengan
kuantitas tidur kurang yang memiliki tingkat konsentrasi buruk sebesar 50% dan
tingkat konsentrasi baik sebesar 2,85%. Berdasarkan analisis statistik Gamma
diperoleh nilai p-value = 0,001 dan nilai r = 0,944. Kesimpulan: terdapat
hubungan yang kuat antara kuantitas tidur dengan tingkat konsentrasi pada
mahasiswa stambuk 2014 fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera