Abstract:
Latar Belakang: Dismenore primer adalah nyeri menstruasi yang terjadi tanpa penyakit ginekologi. Di Asia, prevalensi dismenore primer cukup tinggi. Di Indonesia, angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduktif yang mengalami nyeri selama menstruasi. Dismenore primer ini memiliki berbagai faktor risiko diantaranya aktivitas fisik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas aktivitas fisik dengan dismenore primer pada mahasiswi FK UMSU. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan “Cross Sectional Study”. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 67 mahasiswi FK UMSU. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling pada tanggal 10 September 2016. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil: didapatkan bahwa dari 67 mahasiswi, sebanyak 40 mahasiswi (59.7%) memiliki aktivitas fisik ringan, 17 mahasiswi (25.4%) dengan aktivitas fisik sedang dan 10 mahasiswi (14.9%) dengan aktivitas fisik berat. Mahasiswi dengan dismenore primer derajat ringan sebanyak 17 mahasiswi (25.4%), sedangkan dismenore primer derajat sedang sebanyak 24 mahasiswi (35.8%) dan dismenore primer derajat berat sebanyak 26 mahasiswi (35.8%). Sebagian besar mahasiswi mengalami dismenore primer derajat berat memiliki aktivitas fisik yang ringan. Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas aktivitas fisik dengan dismenore primer ( p-value = 0.000). Kesimpulan: Aktivitas fisik memiliki hubungan dengan kejadian dismenore primer.