Abstract:
Latar Belakang: Kecemasan merupakan keadaan suasana perasaan (mood) ditandai
dengan gejala jasmani seperti ketegangan fisik serta kekhawatiran tentang masa depan.
Ujian merupakan salah satu stressor yang dapat memicu timbulnya kecemasan pada
mahasiswa. Kecemasan yang berlebihan akan menimbulkan stres bahkan bisa sampai
muncul depresi. Depresi yang muncul dapat menyebabkan turunnya produktifitas
seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh simtom kecemasan
dan depresi terhadap hasil kelulusan OSCE semester pada mahasiswa FK UMSU TA.
2016/2017. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah
sampel sebanyak 98 orang. Setiap sampel harus dilakukan wawancara dengan
menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) untuk mengukur
simtom kecemasan dan mengisi kuesioner Beck Depression Inventor (BDI) untuk
mengukur derajat simtom depresi. Kemudian data yang didapat akan dianalisis
menggunakan uji chi-square. Hasil: Analisis statistik pengaruh simtom kecemasan dan
depresi terhadap hasil kelulusan OSCE mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara didapatkan nilai p> 0,05 yang berarti tidak ada
pengaruh antara kedua variabel. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
tidak terdapat pengaruh simtom kecemasan dan depresi terhadap hasil kelulusan OSCE
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah SumateraUtara.