PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DIMEDIASI EFIKASI KEUANGAN PADA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA

Abstract

Mengelola keuangan merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap manusia dalam kehidupanya sehari-hari, dimana seseorang harus mengelola keuangan dengan baik agar dapat menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran, dapat memenuhi kebutuhan hidup serta tidak terjebak dalam kesulitan keuangan. Oleh karena itu, kecerdasan finansial menjadi hal yang perlu diperhatikan dikehidupan yang serba modern seperti sekarang ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksplanatori, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel penelitian dan hipotesis pengujian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dan asosiatif. Di mana dilihat dari jenis datanya maka penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, namun juga apabila dilihat dari cara penjelasannya maka penelitian menggunakan pendekatan asosiatif. Kuantitatif yakni menguji dan menganalisis data dengan perhitungan angka-angka dan kemudian menarik kesimpulan dari pengujian tersebut Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku konsumtif artinya para Pegawai Badan Narkotika Nasional mampu mengelola keuangan dengan baik sampai masa depan. Literasi Keuangan positif dan signifikan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan, berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin rendah Perilaku Konsumtif yang akan terjadi pada Pegawai Badan Narkotia Nasiona Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini hanya fokus menganalisis Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Terhadap Perilaku Konsumtif dengan Efikasi sebagai Variabel Intervening. Untuk penelitian selanjutnya bisa ditambahkan variabel lain seperti teman sebaya, uang saku, lingkungan keluarga dan pendidikan orang tua yang kemungkinan berpengaruh juga terhadap perilaku keuangan pegawai Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara Penelitian ini hanya menggunakan sample pada Pegawai tetap di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Utara saja sehingga kemungkinan akan berbeda jika penelitian dilakukan di tempat lain.