Analisa Penyebab Terjadinya Ovality Pada Cylinder Liner Kapal Mandelin Citra

Abstract

PT. Waruna Shipyard Indonesia adalah Perusahaan yang bergerak di bidang ship repair atau perbaikan pada kapal yang terletak dijalan Bagan Deli Medan Belawan Sumatera Utara. Perbaikan pada mesin kapal merupakan sebuah tujuan yang ingin dicapai untuk menunjang perfoma pada mesin, Dimana kapal mengalami kerusakan pada mesin dapat mengakibatkan kerugian akibat tertundanya operasi pada mesin kapal. Terutama pada kerusakan cylinder liner pada main engine atau alur gerak bolak balik piston. Tujuan dalam penelitian ini untuk menentukan akar penyebab dari kerusakan cylinder liner yang mengalami perubahan bentuk pada mesin utama. Motode yang dilakukan dalam penelitian ini visual inspeksi dan melepas komponen engine. Hasil dan pembahasan penelitian didapat perubahan bentuk cylinder liner. Cylinder liner merupakan salah satu komponen vital dalam sistem pembakaran mesin diesel pada kapal tugboat (tagboat), yang berfungsi sebagai jalur gerak piston dalam proses kompresi dan ekspansi. Salah satu bentuk kerusakan yang sering terjadi pada komponen ini adalah ovality atau ovalitas, yaitu kondisi di mana bentuk penampang silinder berubah dari lingkaran sempurna menjadi lonjong. Ovalitas menyebabkan berkurangnya efisiensi kerja mesin akibat kebocoran tekanan kompresi, peningkatan konsumsi oli pelumas, dan kerusakan lanjutan pada piston dan ring piston. Penelitian atau kajian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab utama terjadinya ovality pada cylinder liner mesin kapal tugboat, serta meninjau metode inspeksi dan perbaikan yang dapat diterapkan. Proses pengukuran dilakukan menggunakan Dial Bore Gauge, dengan membandingkan diameter vertikal dan horizontal cylinder liner pada tiga titik utama: bagian atas, tengah, dan bawah. Dari hasil pengamatan di lapangan, ditemukan bahwa ovalitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: gesekan yang tidak merata antara ring piston dan dinding liner, sistem pelumasan yang tidak optimal, distribusi pendinginan yang tidak merata, kualitas pelumas yang buruk, serta beban kerja mesin yang berlebihan.