Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/handle/123456789/28453
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSIREGAR, ADI PERNANDA-
dc.date.accessioned2025-09-17T03:03:57Z-
dc.date.available2025-09-17T03:03:57Z-
dc.date.issued2025-08-21-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/handle/123456789/28453-
dc.description.abstractTurbin uap memegang peranan krusial dalam operasional pabrik kelapa sawit, dan berpotensi menggantikan peran listrik dari PLN sebagai sumber daya utama. Di lingkungan pabrik kelapa sawit, turbin uap berfungsi sebagai elemen utama dalam sistem pembangkit listrik. Kinerja turbin ini bergantung pada uap panas yang dihasilkan oleh boiler. Analisis terhadap daya output serta efisiensi turbin sangat penting untuk mengidentifikasi penurunan kinerja, yang nantinya menjadi dasar untuk perbaikan atau evaluasi operasional agar turbin tetap bekerja secara optimal. Perbedaan antara kerja aktual turbin berdasarkan aliran massa uap dengan kerja isentropiknya akan berdampak langsung pada efisiensi isentropik; semakin kecil selisihnya, maka efisiensi akan meningkat, sedangkan perbedaan yang besar justru menurunkan efisiensinya. Tekanan juga turut memengaruhi hal tersebut. Setiap turbin memiliki nilai efisiensi yang bebeda – beda, tergantung pada kondisi steam yang masuk ke turbin. Sedangkan kondisi steam tersebut dipengaruhi oleh faktor tekanan uap yang masuk ke turbin. Power plant pada industri kelapa sawit memiliki efisiensi dan optimasi turbin yang rendah. Sehingga efektivitas turbin uap menurun dan menyebabkan daya listrik yang keluar tidak sesuai dengan keluaran generator, karena itu dilakukan penelitian umtuk menilai efektivitas pegaruh tekanan steam dan memberikan rekomendasi untuk optimasi, sehingga bisa di manfaatkan bagi industri pabrik kelapa sawit. Efisiensi tertinggi dari turbin uap tercapai pada tanggal 25 April 2025 dengan nilai 23,90% dan menghasilkan kerja turbin sebesar 2974,3 kJ/kg. Sebaliknya, efisiensi terendah tercatat pada tanggal 21 April 2025, yaitu 20,51% dengan nilai kerja turbin sebesar 2968,4 kJ/kg. Seluruh data menunjukkan bahwa fraksi uap (X) bernilai di bawah 1, yang menandakan bahwa uap berada dalam kondisi jenuh atau masih mengandung air (uap basah). Tingkat efisiensi turbin uap, baik saat maksimum maupun minimum, dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur uap yang masuk ke sistem. Peningkatan tekanan dan suhu (energi termal) yang masuk ke turbin cenderung menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Di samping itu, perubahan nilai entalpi serta besar kecilnya kerja turbin juga menjadi faktor penentu. Jika kerja turbin meningkat secara signifikan tanpa adanya kenaikan energi input yang sepadan, maka efisiensi justru cenderung menurun.en_US
dc.publisherumsuen_US
dc.subjectTurbin uapen_US
dc.subjectefisiensien_US
dc.titlePENGARUH TEKANAN STEAM TERHADAP KINERJA TURBIN UAP DRESSER RAND 768 KWen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Mechanical Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TUGAS AKHIR ADI PERNANDA SIREGAR fixok.pdfFull Text3.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.