PENGARUH CURRENT RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMEN PRIMER YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2020-2024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana variabel-variabel terkait dengan Current Ratio, Net Profit Margin, dan Debt to Asset Ratio mempengaruhi Return Saham pada perusahaan sektor barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Sampel penelitian ini berjumlah 15 yang merupakan perusahaan yang dipilih sesuai kriteria. Teknik yang digunakan ialah pengumpulan data sekunder dan analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan aplikasi Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil pada penelitian ini menunjukkan nilai hitung untuk variabel Current Ratio adalah sebesar 0.776 dimana itu lebih < dari nilai tabel 1.666 dan nilai signifikan Current Ratio sebesar 0.440 > 0.05 yang artinya dari hasil ini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa Current Ratio dan Debt To Assets Ration berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return Saham, sementara itu Net Profit Margin berpengaruh positif terhadap Return saham. Lalu, secara parsial Net Profit Margin menunjukkan pengaruh yang signifikan, namun pengaruh Current Ratio dan Debt to Assets Ratio yang tidak signifikan menyebabkan kontribusi ketiganya secara simultan menjadi lemah. Temuan ini memberikan gambaran bahwa dalam menyusun strategi investasi dan kebijakan manajerial, perusahaan tidak hanya fokus pada rasio keuangan internal, melainkan juga perlu memperhatikan aspek eksternal dan non- keuangan. Penelitian ini dapat diharapkan agar perusahaan perlu berhati-hati dalam mempertahankan current ratio yang terlalu tinggi maupun rendah, kemudian perusahaan perlu menjaga keseimbangan antara pendanaan dari utang dan ekuitas agar tidak membebani kondisi keuangan dalam jangka panjang dan juga perusahaan perlu menyampaikan laporan keeuangan dan informasi lainnya secara terbuka dan tepat waktu.