Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/handle/123456789/27919
Title: UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L.) DAN BUAH BINTARO (Cerbera manghas L.) TERHADAP MORTALITAS PENGGEREK BATANG KELAPA SAWIT (Oryctes rhinoceros)
Authors: ADHIKA SEPTA, ELIZA
Keywords: Ekstrak Biji Sirsak;Buah Bintaro;Mortalitas Penggerek Batang Kelapa Sawit
Issue Date: 16-Dec-2025
Publisher: UMSU
Abstract: Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada ketinggian ± 27 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak biji sirsak (Annona muricata L.) dan buah bintaro (Cerbera manghas L.) yang paling efektif dalam mengendalikan penggerek batang kelapa sawit (Oryctes rhinoceros). Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan 3 ulangan terdapat perlakuan Kontrol : tanpa pestisida nabati, S1 : 60% ekstrak biji sirsak, S2 : 70% ekstrak biji sirsak, S3 : 80% ekstrak biji sirsak, B1 : 70% ekstrak buah bintaro, B2 : 80% ekstrak buah bintaro dan B3 : 90% ekstrak buah bintaro. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dan dilanjut dengan uji beda rataan menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak biji sirsak dan buah bintaro sebagai pestisida nabati berpengaruh nyata terhadap persentase mortalitas larva. Persentase mortalitas tertinggi dengan perlakuan S3 (80% ekstrak biji sirsak) yaitu (100%). Demikian juga dengan ekstrak buah bintaro berpengaruh nyata, persentase mortalitas larva tertinggi dengan perlakuan B3 (90% ekstrak buah bintaro) yaitu (97%). Berdasarkan gejalan kematian larva O. rhinoceros, setelah 24 jam pengaplikasian larva tidak langsung mati setelah pemberian ekstrak biji sirsak dan buah bintaro, melainkan mengalami perubahan tingkah laku yaitu larva O. rhinoceros mulai tidak aktif bergerak dan tidak aktif makan. Larva yang mati ditandai dengan tubuh yang lembek jika ditekan dan mengalami perubahan warna yaitu kecoklatan. 1 jam kemudian terlihat larva yang mati berwarna coklat kehitaman, 3 jam kemudian, terlihat tubuh larva mengerut dan kering.
URI: http://localhost:8080/handle/123456789/27919
Appears in Collections:Agrotechnology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI ADHIKA SEPTA ELIZA SIDANG LUX.pdfFull text1.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.