Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/handle/123456789/27796
Title: | RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR URINE SAPI DAN KASCING |
Keywords: | PERTUMBUHAN;HASIL TANAMAN BUNCIS;PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR URINE SAPI;KASCING |
Issue Date: | 23-Apr-2025 |
Publisher: | UMSU |
Abstract: | Andre, “Respons pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap pemberian pupuk organik cair urine sapi dan pupuk kascing” dibimbing oleh : Ir. Risnawati, M.M. Urine sapi merupakan bahan organik yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair bagi tanaman. POC Urine sapi mengandung unsur hara N : 2,7%, P : 2,4%, K : 3,8% dan bahan organik yang berperan memperbaiki struktur tanah. Urine sapi dapat digunakan langsung sebagai pupuk, baik sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. Kascing merupakan pupuk organik yang berguna bagi pertumbuhan tanaman dan mengandung unsur hara N : 1,38%, P : 1,61% dan K : 0,93%. Pupuk kascing mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah, unsur hara tanaman, memperbaiki struktur tanah, menetralkan pH tanah dan meningkatkan daya ikat air pada tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap pemberian pupuk organik cair urine sapi dan kascing. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Sampali Jalan Dwikora Pasar VI Dusun XXV Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dengan Ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut. Dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2024. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yaitu : Faktor POC urine sapi, dengan 4 taraf : S0 : Kontrol, S1 : 45 ml/1 L air, S2 : 60 ml/ 1 L air, S3 : 75 ml/1 L air. Faktor kascing: K0 :Kontrol, K1 : 45g/polybag, K2 : 90 g/polibag, K3 : 135 g/polybag. Data hasil penelitian akan dianalisis pertama menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial untuk melihat pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Hasil yang berbeda nyata (signifikan) akan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, umur panen, panjang polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per sampel dan bobot polong per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair urine sapi berpengaruh nyata dengan dosis optimal pada taraf S3 : 75 ml/1 L air terhadap pengamatan tinggi tanaman : 33,33 cm, jumlah daun : 39,59 helai, umur panen : 50,83 hari, panjang polong per tanaman : 11,84 cm, jumlah polong per tanaman : 4,95 buah, bobot polong per sampel : 19,74 gram dan bobot polong per plot : 17,79 gram. Perlakuan kascing berpengaruh nyata dengan dosis optimal pada taraf K3 : 135 g/polybag terhadap pengamatan tinggi tanaman : 32,78 cm, jumlah daun : 41,79 helai, umur panen : 51,42 hari, panjang polong per tanaman : 11,99 cm, jumlah polong per tanaman : 4,98 buah, bobot polong per sampel : 19,67 gram dan bobot polong per plot : 17,90 gram. |
URI: | http://localhost:8080/handle/123456789/27796 |
Appears in Collections: | Agrotechnology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
skripsi-anpra.pdf | Full Teks | 6.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.