Abstract:
Minyak nilam (patchouli oil) adalah minyak atsiri yang diperoleh dari hasil
penyulingan daun, batang dan cabang tanaman nilam. Minyak ini merupakan salah satu
jenis minyak atsiri yang fungsinya dalam industri. Destilasi adalah proses pemisahan
komponen-komponen yang terkandung dalam tanaman atau bahan lainnya berdasarkan
perbedaan titik uap dari dua jenis atau lebih komponen. Dalam proses penyulingan,
campuran zat dipanaskan hingga menguap, kemudian uap tersebut didinginkan
kembali menjadi cairan. Zat dengan titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Jenis bahan yang akan didistilasi, suhu, volume, dan waktu distilasi adalah beberapa
faktor yang memengaruhi proses distilasi. Pengendalian suhu secara manual atau
konvensional dapat mengakibatkan fluktuasi suhu dan kesalahan yang banyak, yang
berdampak pada kualitas produk hasil distilasi. Oleh karena itu, desain sistem
pengendalian suhu otomatis menggunakan kontroler elektronik dalam mode
pengendalian tertutup, yang memberikan nilai setpoint dan umpan balik,
memungkinkan untuk mengontrol dan mengendalikan sistem dengan tepat. Dengan
menggunakan metode perbandingan komposisi minyak nilam dengan metode destilasi
menggunkan sistem kontrol dan konvensional dengan menggunkan alat uji GC-MS
sebagai alat perbandingan. Komponen utama minyak atsiri terbagi menjadi senyawa
hidrokarbon terpena dan seskuitterpena serta senyawa hidrokarbon beroksigen.
Golongan senyawa hidrokarbon beroksigen inilah yang menyebabkan bau wangi dalam
minyak atsiri, sedangkan golongan hidrokarbon hanya berpengaruh kecil terhadap bau
wangi minyak atsiri. Dari hasil penelitian mendapatkan senyawa yang terkandung
dalam minyak nilam menggunakan sistem kontrol seperti Patchouli Alkohol (24,30%),
Delta-Guaiene (10,06%), Alpha Guaiene (20,60%), octahydro (16,58%),
isonicotinamide (7,54%), farnesol (5,17%), decanoic acid (1,87%), pyrazyl octane
(3,40%). Serta kandungan pada destilasi konvensional menggandung Senyawa sebagai
berikut : tritert butylsilane (2,19%), oxirane (52,48%), heptane (5,60%), propane
methyl (17,51%), propane nitro (2,73%), propane chloro methyl (3,83%), propane
methoxy (10,13%), chloromethyl (5,49%).