Abstract:
Penetasan telur ayam merupakan proses yang membutuhkan pengaturan suhu,
kelembapan, rotasi telur, dan waktu secara presisi agar menghasilkan tingkat keberhasilan
yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan algoritma Analytic
Hierarchy Process (AHP) dalam sistem mesin penetasan telur ayam berbasis Internet of
Things (IoT). AHP digunakan untuk menentukan prioritas optimal dalam pengaturan
parameter berdasarkan kriteria utama seperti suhu, kelembapan, dan rotasi telur. Sistem
terdiri atas perangkat keras berupa sensor suhu dan kelembapan yang terhubung dengan
modul IoT untuk memonitor dan mengontrol kondisi mesin secara real-time. Data dari sensor
dikirim ke platform web, di mana algoritma AHP diterapkan untuk menghasilkan
rekomendasi pengaturan optimal. Pengujian dilakukan pada lima butir telur ayam dengan
berbagai skenario lingkungan, seperti kondisi suhu rendah, kelembapan tinggi, dan rotasi
telur tidak merata. Sistem secara adaptif menyesuaikan pengaturan untuk menjaga kestabilan
lingkungan penetasan. Sebagai perbandingan, metode penetasan konvensional menggunakan
induk ayam cenderung tidak stabil karena suhu dan kelembapan bergantung pada kondisi
alam, serta proses penetasan memakan waktu hingga ±21 hari. Selain itu, induk ayam sering
meninggalkan sarang untuk mencari makan dan minum, yang menyebabkan turunnya
peluang menetas. Dengan mesin tetas berbasis AHP-IoT, telur tetap berada dalam kondisi
optimal secara terus-menerus sehingga waktu penetasan dapat dipercepat menjadi ±19 hari.
Hasil implementasi menunjukkan tingkat keberhasilan penetasan mencapai 80%–90%, jauh
lebih tinggi dibandingkan metode konvensional yang hanya 50%–60%. Integrasi teknologi
IoT dan algoritma AHP memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengendalikan
proses penetasan secara jarak jauh melalui web. Penelitian ini memberikan kontribusi sebagai
solusi inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam industri
peternakan.