dc.description.abstract |
Perusahaan masih banyak yang lebih memikirkan keuntungan dari pada
memperhatikan masyarakat dan lingkungan. Fenomena yang terjadi akibat
kurangnya perhatian terhadap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat telah membawa kerugian bagi banyak pihak. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis implementasi Triple Bottom Line (TBL) dalam keberlanjutan
bisnis PT. Sumatera Specialty Coffee (SSC) dengan fokus pada tiga aspek utama,
yaitu ekonomi (profit), sosial (people), dan lingkungan (planet). Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi di PT. SSC Tapanuli Utara,
dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan
verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. SSC telah menerapkan
prinsip TBL melalui kemitraan dengan petani lokal, pelatihan pengolahan kopi,
serta pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Dari aspek ekonomi, PT. SSC
berhasil memperluas pasar hingga ke jaringan cafe internasional seperti Starbucks,
namun menghadapi tantangan dalam mempertahankan loyalitas petani akibat
persaingan dengan pengepul kopi. Dari aspek sosial, perusahaan telah menjalankan
berbagai program pemberdayaan, termasuk pelatihan prosesing kopi dan sosialisasi
upah minimum, meskipun partisipasi petani masih rendah akibat kendala geografis
dan komunikasi. Dari aspek lingkungan, PT. SSC telah melakukan inovasi dalam
pengelolaan limbah, seperti pemanfaatan serbuk kopi sebagai bahan baku industri
lain dan kulit kopi sebagai pakan ternak, tetapi skala produksi yang meningkat
menuntut sistem pengelolaan limbah yang lebih efektif. |
en_US |