dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana media Tribun Medan
Online membingkai pemberitaan terkait penghapusan Presidential Threshold 20%
yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis isi kualitatif model Krippendorff, dengan fokus pada
struktur berita, pola pemberitaan, gaya bahasa, dan framing media dalam lima
berita yang dipublikasikan pada Januari 2025. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Tribun Medan Online lebih menonjolkan aspek legalitas putusan MK,
dengan menekankan bahwa penghapusan ambang batas pencalonan presiden
merupakan langkah untuk memperkuat demokrasi dan memberikan kesempatan
yang lebih adil bagi seluruh partai politik dalam proses pemilu. Dari segi framing,
pemberitaan media cenderung mendukung putusan MK dengan menyajikan sudut
pandang yang menguatkan narasi bahwa aturan Presidential Threshold
sebelumnya membatasi hak konstitusional partai politik. Dampak negatif dari
penghapusan aturan ini, seperti potensi fragmentasi politik dan instabilitas dalam
pencalonan presiden, hanya disebutkan secara terbatas. Dalam aspek gaya bahasa,
pemberitaan menggunakan diksi normatif dan informatif dengan penekanan pada
istilah seperti keadilan, moralitas, demokrasi, dan stabilitas politik. Nada
pemberitaan cenderung resmi dan netral, dengan penggunaan kutipan dari tokoh
politik dan akademisi untuk memperkuat validitas informasi yang disampaikan.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa framing media masih lebih
berorientasi pada perspektif elite politik, dengan minimnya representasi opini
publik dalam wacana yang dibangun oleh media. Oleh karena itu, penelitian ini
merekomendasikan agar media lebih inklusif dalam menyajikan berbagai
perspektif, termasuk pendapat masyarakat umum, guna menciptakan pemberitaan
yang lebih seimbang dan objektif. |
en_US |