Abstract:
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan mendasar untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan sesama maupun lingkungan sekitarnya. Komunikasi, baik verbal
maupun nonverbal, menjadi sarana utama dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai
tujuan tertentu. Putra Jawa Kelahiran Sumatera (PUJAKESUMA) di Deli Serdang
membentuk paguyuban sebagai wadah kebersamaan. Sebagai kelompok pendatang di
Sumatera Utara, masyarakat Jawa mengembangkan strategi komunikasi dan adaptasi dalam
berinteraksi dengan masyarakat setempat. Dalam hal ini, komunikasi vertikal berperan
sebagai mekanisme koordinasi, di mana pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang
mengorganisir berbagai kegiatan budaya. Melalui komunikasi yang efektif, sumber daya
manusia dalam organisasi dapat dikelola secara optimal untuk mencapai tujuan utama, yakni
melestarikan kebudayaan Jawa di Deli Serdang Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pola komunikasi yang diterapkan oleh Pimpinan Daerah Pujakesuma
Kabupaten Deli Serdang dalam melestarikan kebudayaan Jawa. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori komunikasi vertikal Karl Weick di dalam bukunya Arni
Muhammad yang merumuskan bagaimana komunikasi dari atas kebawah (downward
communication) dan komunikasi dari bawah ke atas (upward communication). Metode
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan data adalah
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik penetapan informan
menggunakan metode purposive sampling. Peneliti melakukan wawancara kepada 4 orang
narasumber, tiga narasumber merupakan pimpinan dan anggota Pujakesuma Kabupaten Deli
Serdang dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi dilakukan
melalui komunikasi langsung dalam pertemuan formal dan informal, serta melalui media
digital. Namun, terdapat hambatan dalam penerapan pola komunikasi ini, seperti rendahnya
kesadaran masyarakat dan keterbatasan dalam pemanfaatan media sosial. Strategi yang
diterapkan untuk mengatasi hambatan ini meliputi pendekatan personal, keterlibatan
generasi muda, dan penguatan komunikasi digital. Dengan strategi yang tepat, pola
komunikasi yang diterapkan dapat mendukung keberlanjutan kebudayaan Jawa di Deli
Serdang.