Abstract:
Pendahuluan: Stunting adalah kejadian dengan krisis medik yang bersifat global
serta dapat memperburuk keaadan suatu Negara terutama di Indonesia yang kerap
dialami oleh balita berusia genap 2 tahun. Fase 1000 Hari Pertama Kehidupan
yang diawali dengan masa fertilisassi hingga anak berusia genap mencapai 2
tahun, namun ketidakcukupan nutrisi kronis menyebabkan stunting. Untuk
mencegah stunting, posyandu adalah tempat penting untuk memberi tahu ibu
balita tentang nutrisi seimbang. Program ini mengajarkan ASI eksklusif,
pemberian MPASI bergizi, dan pentingnya gizi seimbang untuk 1000 HPK.
Metode: Penelitian tersebut menggunakan jenis desain eksperimen dengan
tahapan pre-test (sebelum dilakukan intervensi) dan post-test (setelah dilakukan
intervensi) dengan tujuan mengidentifikasi seberapa efektif pemaparan edukasi
gizi yang diberikan di Posyandu Desa Jati Mulia. Metode purposive sampling
digunakan untuk memilih tiga puluh ibu balita. Data dikumpulkan melalui
kuesioner yang digunakan untuk menilai pengetahuan sebelum dan setelah
pendidikan. Hasil: Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada skor
pengetahuan ibu rata-rata, yang meningkat dari 9,73 pada pre-test(sebelum
intervensi) menjadi 17,70 pada post-test(setelah intervensi), dengan nilai p <
0,001. Selama 1000 HPK, edukasi gizi terbukti mampu meningkatkan
pemahaman ibu tentang nutrisi, yang berperan penting dalam mencegah stunting.
Kesimpulan: Selama 1000 HPK, edukasi gizi di Posyandu Desa Jati Mulia
diinterpretasikan dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai nutrisi dan
asupan sesuai kadar gizi yang dibutuhkan balita. Program ini dapat digunakan
sebagai model intervensi untuk mencegah angka kejadian stunting secara global.