MANAJEMEN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA (STUDI DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU NURUL ILMI MEDAN ESTATE)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang manajemen pendidikan full day school dalam membentuk karakter siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Ilmi Medan Estate. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, pelaksanaan manajemen pendidikan full day school dalam pembentukan karakter siswa, meliputi: 1) proses pelaksanaan kegiatan peserta didik, 2) metode pelaksanaan manajemen full day school bagi peserta didik, dan 3) Program manajemen full day school dalam pembentukan karakter peserta didik. Pelaksanaan manajemen full day school dalam pembentukan karakter siswa telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari alokasi waktu yang sangat banyak sehingga dapat membentuk karakter siswa yang religius, disiplin, mandiri, kreatif, bersahabat dan bertanggung jawab. selanjutnya ada program ekstrakurikuler, disini peserta didik dapat mengembangkan minat dan bakatnya, dan ada juga program penanaman nilai-nilai keagamaan, seperti peserta didik sudah disiplin dalam melaksanakan ibadah. Kedua, upaya dalam penerapan sistem manajemen full day school dalam membentuk karakter siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Ilmi melalui penerapan nilai-nilai yang berlandaskan ajaran Al-Quran dan Sunnah yang dilatih dengan pembiasaan yang disiplin dan bertanggung jawab sehingga menjadi rutinitas yang diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter siswa. Ketiga, keunggulan manajemen full day school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Ilmi Medan Estate meliputi kualitas guru yang baik, lokasi sekolah yang sangat asri, sarana dan prasarana, pelayanan yang baik dalam menghadapi siswa dan orang tua, serta orang tua merasa aman dan nyaman karena anak terkontrol dengan baik. Sedangkan kelemahan meliputi sebagian anak merasa bosan karena satu harian berada di sekolah, siswa merasa tidak bebas untuk beradaptasi diluar sekolah dan kurangnya evaluasi laporan bulanan yang di laporkan guru setiap bulan.