Abstract:
Stasiun Klimatologi Sumatera Utara merupakan salah satu Instansi Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang melaksanakan tugas pemerintahan
di bidang Klimatologi dan Kualitas Udara sesuai dengan ketentuan perundang
undangan yang berlaku. Pentanahan (grounding) adalah sistem proteksi yang
sangat penting dalam instalasi listrik, karena berfungsi mengalirkan arus berlebih
kedalam tanah, sehingga dapat mengamankan manusia dan peralatan sistem
tenaga listrik. Stasiun Klimatologi Sumatera Utara sudah terinstalasi Sistem
Proteksi Petir Terpadu, namun masih terjadi kerusakan pada peralatan elektronik
yang diidentifikasi diakibatkan oleh sambaran petir, seperti Automatic Weather
Station, Switch Hub Particulat Matter 2,5 yang berada di taman alat serta
beberapa peralatan elektronik seperti komputer yang berada di gedung observasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pentanahan yang diterapkan
serta meminimalisir kerusakan peralatan elektronik yang diakibatkan oleh
sambaran petir yang ada di gedung observasi dan taman alat Stasiun Klimatologi
Sumatera Utara. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode pengukuran tiga titik. Sistem Proteksi Petir yang ada di
Stasiun Klimatologi Sumatera Utara terdiri dari 7 buah elektroda batang
terinstalasi secara paralel. Berdasarkan nilai pengukuran pentanahan pada masing
masing blok kontrol dengan nilai rata-rata 0,420 ohm dan hasil perhitungan
sebesar 0,439 ohm, nilai tahanan pentanahan berada dibawah 2 ohm sesuai dengan
SNI PUIL 2011 mengenai nilai tahanan pada peralatan elektronik. Kerusakan
peralatan elektronik pada tegangan rendah di gedung observasi dan taman alat
Stasiun Klimatologi Sumatera Utara diakibatkan karena masih kurangnya Arrester
dan pentanahan internal yang terpasang pada masing-masing peralatan elektronik.
Penelitian ini merekomendasikan untuk pemasangan arrester dan pentanahan
internal untuk masing-masing peralatan elektronik. Manfaat dari penelitian ini
dapat mengetahui analisis dan solusi sistem pentanahan sebagai proteksi
keamanan peralatan operasional.
