Abstract:
Pembangunan Gedung Boarding House di Kota Bandung adalah bagian dari
partisipatif gelombang kebutuhan hunian kost di Kota Bandung setelah pulihnya
kondisi pasca COVID 19 tahun 2021 lalu, maka pelaksanaan pembangunannya
dilakukan dengan manajemen proyek berbasis Analisa Earned Value Management
(EVM). Permasalahan yang timbul adalah bagaimana agar pembiayaan dan
penjadwalan pelaksanaannya sesuai denan rencana yang telah dibuat. Metode
pelaksanaan penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data dari
laporan pengeluaran biaya mingguan, time schedule, anggaran biaya, progress
kemajuan pekerjaan dari lapangan. Cost Controlling Menggunakan Earned Value
Management (EVM) Pada Pelaksanaan Proyek sebuah metode pengawasan
penggunaan anggaran biaya pembangunan proyek yang banyak dipakai dalam
manajemen pengendalian proyek. Hal ini dikarenakan EVM lebih terstruktur
metode kerjanya.
Pembangunan Gedung Boarding House di Kota Bandung diperkirakan
menghabiskan biaya 1,2 milyar, namun pada pelaksanaan dilapangan, secara aktual
anggaran tersebut membutuhkan Rp. 1,134.000.000, lebih hemat Rp. 66.000.000
dari anggaran rencana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan
analisa Earned Value Management (EVM) menunjukkan controlling terhadap
Schedule Variannya adalah - 65,979,600, nilai negatif mengindikasikan bahwa
kinerja proyek kurang efektif dan efisien tidak sesuai jadwal yang direncanakan,
yaitu terlambat dari jadwal rencana. Cost Varian bernilai 73,932,000 yang
mengindikasikan bahwa pembiayaan proyek tersebut lebih hemat dari perencanaan.
Cost Performance Indeks (CPI) bernilai 1,065, berarti anggaran biaya lebih hemat
dari anggaran rencana, Schedule Performance Indeks (SPI) yang 0,948
mengindikasikan bahwa proyek terlambat atau lebih lama dari jadwal rencana. ETC
senilai Rp. 54.187.000, berarti waktu yang diperkirakan paling lama dibutuhkan
untuk menyelesaikan proyek adalah lebih kurang 15 hari.