Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi terapeutik dalam
pendampingan anak korban kekerasan seksual di rumah sejahtera medan dan untuk
mengetahui hambatan komunikasi terapeutik dalam pendampingan anak korban
kekerasan seksual di rumah sejahtera medan. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi,
dan dokumentasi.Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan
informan yaitu terapis di Rumah Sejahtera Medan. Teknik analisis data dengan
model interaktif terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
dan verifikasi dan penegasan kesimpulan,triangulasi data. Hasil penelitian
mengenai komunikasi terapeutik dalam pendampingan anak korban kekerasan
seksual menunjukkan beberapa temuan yaitu Pendamping dan psikolog
menerapkan berbagai teknik komunikasi terapeutik, termasuk mendengarkan aktif,
pertanyaan terbuka, refleksi, dan komunikasi nonverbal. Teknik ini membantu anak
merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berbagi pengalaman mereka. Proses
komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahapan: prainteraksi, orientasi, kerja, dan
terminasi. Setiap tahap memiliki tujuan yang spesifik untuk mendukung anak dalam
proses penyembuhan. Hambatan dalam praktik penelitian juga mengidentifikasi
beberapa faktor yang menghambat praktik komunikasi terapeutik, seperti
kurangnya pelatihan bagi pendamping dan stigma sosial yang masih melekat pada
korban. Penerapan komunikasi terapeutik secara efektif dapat meningkatkan
kepercayaan diri anak dan membantu mereka dalam proses pemulihan dari trauma
yang dialami