dc.description.abstract |
Inovasi dalam pembuatan batu bata saat ini memiliki tantangan, semakin
berkurangnya ketersediaan bahan material dasar tanah lempung sebagai bahan
utama pembuatan batu bata merah. Untuk menyiasati hal ini, diperlukan suatu
alternatif bahan material komposit untuk mengimbangi laju permintaan batu bata.
Untuk itu penambahan limbah berupa serbuk gergaji kayu dianggap sebuah solusi
untuk memproduksi komposit batu bata merah. Serbuk gergaji kayu sering kita
jumpai pada setiap pabrik pengolahan kayu, serbuk sisa penggergajian merupakan
limbah dari pemotongan. Sampai saat ini pengolahan sisa serbuk penggergajian
masih belum dapat dimaksimalkan secara optimal. Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu metode yang
bertujuan untuk menguji pengaruh suatu variable dengan yang lainnya. Metode
eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan
data melalui pengamatan langsung dan pengujian terhadap sampel yang diteliti.
Peneliti akan membuat sampel bata tanpa bakar dengan penambahan agregat serbuk
gergaji kayu, dan selanjutnya melakukan pengujian kuat tekan bata pasangan bata
pada sampel-sampel tersebut menggunakan mesin uji tekan, Pengujian kuat tekan
pasangan bata mengacu pada SNI 03-4164-1996. hasil rata-rata kuat tekan
pasangan bata tanpa bakar pada bata dengan bahan tambah serbuk gergaju kayu
mengalami penurunan yaitu 0,94 MPa untuk semen galong kayu dan 0,92 Mpa.
Batu bata campuran serbuk gergaji kayu tidak memenuhi syarat SNI kuat tekan
pasangan bata yaitu sebesar 4,81 Mpa. Limbah serbuk gergaji kayu tidak bisa
dimanfaatkan sebagai campuran untuk pembuatan batu bata tanpa bakar karena
dapat mengurangi kekuatan batu bata. |
en_US |