dc.description.abstract |
Ketidakadilan gender merupakan isu yang kompleks dan meluas yang menjadi
konsumsi masyarakat modern. Perjuagan untuk mencapai kesetaraan gender telah
menjadi fokus didalam bidang media masa. Gender dianggap sebagai atribut yang
digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan
perempuan dari perspektif sosial khususnya di bidang media massa. Film sebagai
media memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk pandangan masyarakat
tentang isu ini. Salah satu film yang merepresentasikan ketidakadilan gender
adalah film Vina dan film Munkar. Peneliti manganalisis makna perbandingan
ketidakadilan gender dalam film Vina dan film Mukar karya Anggy Umbara.
Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif. Teori yang digunakan
pada penelitian ini adalah teori Semiotika Charles Sanders Peirce yang
menganalisis dengan tiga tahap pemaknaan yaitu sign, object dan interpretant.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi dan dokumentasi terkait
feminisme dengan mengamati, mencatat, dan menganalisis indikator isu feminisme
dalam adegan, dialog, dan gesture. Teknik analisis data menggunakan pendekatan
semiotika Charles Sanders Peirce yang menekankan pada pemecahan makna pada
tiga elemen utama yaitu sign, object, dan interpretant. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa dari kedua film menggambarkan perspektif yang
mendalam tentang bagaimana marginalisasi, subordinasi, kekerasan fisik, stereotip
gender dan nilai-nilai budaya mempengaruhi kehidupan perempuan dalam
pentingnya kesadaran gender untuk mencapai kesetaraan yang lebih adil. |
en_US |