Abstract:
Penelitian dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan
Alifa Agricultural Research Center (ALIFA-ARC), Jl. Brigjend Katamso No.
454/51C, Kel. Kampung Baru, Kec. Medan Maimun, Kota Medan. Pada bulan
Mei sampai Juni 2024. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh laju
multiplikasi tunas tanaman temu ireng dengan pemberian konsentrasi BAP dan
NAA secara In vitro serta mendapatkan konsentrasi BAP dan NAA yang tepat
dalam menghasilkan tunas terbanyak. Penelitian menggunakan Racangan Acak
Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama
pemberian konsentrasi BAP yaitu: B0: Tanpa Hormon (Kontrol), B1: 2 mg/l, B2 : 4
mg/l dan B3: 6 mg/l, faktor kedua pemberian NAA yaitu : N0: Tanpa Hormon
(Kontrol), N1: 0,5 mg/l, N2: 1 mg/l dan N3: 1,5 mg/l. Parameter yang diamatin
adalah persentasi hidup, persentase terkontaminasi, tinggi tunas (cm), jumlah
tunas (unit), jumlah daun (helai) dan jumlah akar (unit). Data hasil pengamatan
dianalisis menggunakan uji beda rataan menurut Duncan’s Multiple range Test
(DMRT) pada α 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BAP (Benzly
Amino Purin) memberikan pengaruh nyata pada tinggi tunas, jumlah tunah dan
jumlah daun pada perlakuan B2 (4 mg/l), sedangkan jumlah akar pada B1 (2 mg/l).
Perlakuan NAA (Naphthalena Acetic Acid) memberikan pengaruh nyata terhadap
jumlah akar N1 (0,5 mg/l) berbeda dengan parameter lain yang menunjukkan
pengaruh tidak nyata, sedangkan interaksi antara konsentrasi BAP dan NAA
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada kombinasi perlakuan B2N0 (4 mg/l
BAP dan 0 mg/l NAA) sebanyak 3 helai.