Abstract:
Pada beberapa simpang tak bersinyal di kota Medan juga terjadi kemacetan pada
jam-jam puncak tertentu. Dari permasalahan yang telah dijelaskan diperlukan
adanya peninjauan tentang kelayakan perubahan simpang tak bersinyal menjadi
simpang bersinyal melalui survei volume kendaraan dan peninjauan terhadap
kinerja simpang di Kota Medan. Penelitian kali ini dilakukan di Kota Medan
khususnya pada simpang pada ruas Jl. Jamin Ginting – Jl. Bunga Lau. Arus lalu
lintas jam puncak terjadi pada hari Sabtu pada waktu sore yaitu pukul 16.00 – 18.00
dengan data Kendaraan ringan (MP) 3083 dengan arus 3083 kend/jam, kendaraan
berat (TB) 675 dengan arus 810 kend/jam, sepeda motor (SM) 4531 dengan arus
1132,8 kend/jam. Dari hasil survey dan perhitungan di dapat kecepatan kendaraan
yaitu sebesar: kendaraan ringan (MP) 3,3 m/det, kendaraan berat (TB) 2,4 m/det,
sepeda motor (SM) 6,2 m/det. Pengaturan sinyal di Simpang jalan Jamin Ginting –
simpang jalan Bunga Lau di atur dalam 3 fase dengan siklus 109 detik. Dari hasil
survey dan perhitungan didapat volume lalu lintas pada simpang jalan Jamin
Ginting – jalan Bunga Lau sebesar 83,762 kend/jam. Dari hasil perhitungan
persimpangan Jalan Jamin Ginting – Jalan Bunga Lau kota Medan, didapat nilai
kapasitas sebesar 3558,04 ekr/jam. Dari hasil perhitungan didapat nilai derajar
kejenuhan sebesar 1,14. Dari hasil perhitungan didapat nilai derajar kejenuhan
sebesar 1,14. Tundaan untuk setiap pendekat diperoleh nilai sebesar 43,92 det/ekr.