Research Repository

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Undershot

Show simple item record

dc.contributor.author Ismail, M. Reza
dc.date.accessioned 2024-11-02T06:23:26Z
dc.date.available 2024-11-02T06:23:26Z
dc.date.issued 2024-08-31
dc.identifier.uri https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/25782
dc.description.abstract Pemanfaatan sumber daya air sebagai energi listrik adalah salah satu cara untuk menghasilkan tenaga listrik. Pembangkit ini adalah salah satu asal tenaga listrik utama yang ada di Indonesia. Diharapkan situasinya dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik untuk masyarakat Indonesia, selain dari sumber energi batu bara. Karena Indonesia memiliki pasokan air yang cukup melimpah, industri pembangkit listrik tenaga air di negara ini sedang berkembang pesat. Peningkatan peluang penggunaan sumber daya manusia dan pembangkit listrik di daerah terpencil, terutama dengan potensi air yang melimpah, telah membuka kemungkinan pengembangan pembangkit listrik skala kecil yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air Pico Hydro (PLTPH). Cara kerja PLTPH ini adalah dengan memanfaatkan perbedaan tinggi permukaan air dari sumber seperti saluran irigasi, sungai, atau air terjun, serta jumlah aliran air per detik. Aliran air tersebut menggerakkan poros turbin untuk menghasilkan energi kinetik yang selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik oleh generator. Sistem irigasi memiliki potensi untuk menjadi sumber energi listrik. Penyediaan listrik merupakan satu dari infrastruktur yang memiliki kepentingan besar bagi masyarakat secara luas. Untuk memastikan ketersediaan listrik yang cukup, harga yang terjangkau, dan kualitas yang baik, menjadi hal yang sangat penting. Dari perbandingan ketebalan sudu 2mm, 3mm, dan 4mm. Dengan ketebalan sudu 2mm merupakan penghasil daya yang paling besar yaitu 452,45 Watt dan penghasil daya yang paling kecil pada ketebalan sudu 4mm yaitu sebesar 365,50 Watt dengan debit air yang mengalir secara konstan pada irigasi adalah sebesar 0,018 m3/s. Dari perbandingan ketebalan sudu 2mm, 3mm, dan 4mm. Dengan ketebalan sudu 2mm merupakan tingkat effisiensi yang paling besar yaitu 8,31% dan tingkat effisiensi yang paling kecil pada ketebalan sudu 4mm yaitu sebesar 6,712% dengan debit air yang mengalir secara konstan pada irigasi adalah sebesar 0,018 m3/s. Pada variasi ketebalan sudu 2mm, 3mm, dan 4mm, setelah melakukan pengambilan data dan perhitungan analisis kinerja turbin didapat ketebalan sudu 2mm memiliki tingkat kinerja yang lebih maksimal dibandingan dengan variasi sudu lainnya. Untuk keluaran generator turbi yang memiliki ketebalan sudu 2 mm juga memiliki tingkat effisiensi yang lebih tinggi dari variasi sudu lainnya. en_US
dc.publisher UMSU en_US
dc.subject Variasi ketebalan sudu en_US
dc.subject Turbin air jenis undershot en_US
dc.subject Picohydro en_US
dc.subject Debit Air en_US
dc.subject Effisiensi en_US
dc.title Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Undershot en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account