Abstract:
Pemanfaatan sumber daya air sebagai energi listrik adalah salah satu cara untuk
menghasilkan tenaga listrik. Pembangkit ini adalah salah satu asal tenaga listrik
utama yang ada di Indonesia. Diharapkan situasinya dapat memenuhi kebutuhan
pasokan listrik untuk masyarakat Indonesia, selain dari sumber energi batu bara.
Karena Indonesia memiliki pasokan air yang cukup melimpah, industri
pembangkit listrik tenaga air di negara ini sedang berkembang pesat. Peningkatan
peluang penggunaan sumber daya manusia dan pembangkit listrik di daerah
terpencil, terutama dengan potensi air yang melimpah, telah membuka
kemungkinan pengembangan pembangkit listrik skala kecil yang disebut
Pembangkit Listrik Tenaga Air Pico Hydro (PLTPH). Cara kerja PLTPH ini
adalah dengan memanfaatkan perbedaan tinggi permukaan air dari sumber seperti
saluran irigasi, sungai, atau air terjun, serta jumlah aliran air per detik. Aliran air
tersebut menggerakkan poros turbin untuk menghasilkan energi kinetik yang
selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik oleh generator. Sistem irigasi
memiliki potensi untuk menjadi sumber energi listrik. Penyediaan listrik
merupakan satu dari infrastruktur yang memiliki kepentingan besar bagi
masyarakat secara luas. Untuk memastikan ketersediaan listrik yang cukup, harga
yang terjangkau, dan kualitas yang baik, menjadi hal yang sangat penting. Dari
perbandingan ketebalan sudu 2mm, 3mm, dan 4mm. Dengan ketebalan sudu 2mm
merupakan penghasil daya yang paling besar yaitu 452,45 Watt dan penghasil
daya yang paling kecil pada ketebalan sudu 4mm yaitu sebesar 365,50 Watt
dengan debit air yang mengalir secara konstan pada irigasi adalah sebesar 0,018
m3/s. Dari perbandingan ketebalan sudu 2mm, 3mm, dan 4mm. Dengan ketebalan
sudu 2mm merupakan tingkat effisiensi yang paling besar yaitu 8,31% dan tingkat
effisiensi yang paling kecil pada ketebalan sudu 4mm yaitu sebesar 6,712%
dengan debit air yang mengalir secara konstan pada irigasi adalah sebesar 0,018
m3/s. Pada variasi ketebalan sudu 2mm, 3mm, dan 4mm, setelah melakukan
pengambilan data dan perhitungan analisis kinerja turbin didapat ketebalan sudu
2mm memiliki tingkat kinerja yang lebih maksimal dibandingan dengan variasi
sudu lainnya. Untuk keluaran generator turbi yang memiliki ketebalan sudu 2 mm
juga memiliki tingkat effisiensi yang lebih tinggi dari variasi sudu lainnya.