Abstract:
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang masih dihadapi
Indonesia, dengan dampak signifikan terhadap pertumbuhan fisik dan
perkembangan kognitif anak-anak. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan
gizi selama kehamilan dan masa balita, serta minimnya pengetahuan orang tua
terkait kesehatan dan gizi sebelum dan sesudah kehamilan. Dampak jangka
panjang stunting tidak hanya memengaruhi kesehatan anak, tetapi juga kualitas
sumber daya manusia di masa depan, sehingga memerlukan perhatian dan
penanganan yang serius dari berbagai pihak. Pencegahan stunting dapat dilakukan
melalui berbagai strategi, salah satunya adalah melalui edukasi masyarakat. Iklan
layanan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya ini dengan berfokus
pada perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat, terutama orang tua. Edukasi
mengenai pentingnya pemenuhan gizi, pola asuh yang tepat, akses ke layanan
kesehatan, serta menjaga sanitasi yang baik menjadi kunci utama dalam mencegah
stunting. Di era digital, platform seperti YouTube menjadi salah satu media
efektif untuk menyebarkan informasi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
telah merilis iklan layanan masyarakat berdurasi 60 detik berjudul "Pencegahan
Stunting" melalui YouTube, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis makna pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut dengan
menggunakan metode kualitatif. Analisis semiotika Charles Sanders Peirce
digunakan untuk mengkaji tanda (sign), objek (object), dan interpretan
(interpretant) dalam setiap adegan iklan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
iklan ini berhasil menyampaikan pesan informatif yang kuat mengenai peran
keluarga dan masyarakat dalam mencegah stunting. Diharapkan, pesan ini mampu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan stunting
dan mengubah perilaku masyarakat menuju pola hidup yang lebih sehat.