Abstract:
Pembelajaran IPA di sekolah dasar bukan hanya sekedar bertujuan agar
siswa memiliki pemahaman tentang alam semesta saja, melainkan melalui
pendidikan IPA siswa juga diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dan pendekatan
kuantitatif dengan desain quasi eksperimen desain eksperimen yng diguanakan
Nonequevalent Group Desain. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
menggunakan 1 sekolah SD Muhammadiyah 19 Medan dengan kelas yaitu siswa
kelas V-A yang berjumlah 24 siswa dan kelas V-B yang berjumlah 23 siswa, jadi
populasi dalam penelitian ini berjumlah 47 siswa. Sampel ini digunakan apabila
populasi relatif kecil yaitu tidak lebih dari 30 orang, dan total sampling disebut
juga sensus yang dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
Berdasarkan hasil pretest pada kelas eksperimen yang dilakukan sebelum
diberikannya perlakukan dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa memproleh nilai
rata-rata 65,88 kemudian setelah diberikannya perlakuan dengan menggunakan
Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) perlakuan siswa memproleh
nilai Post test dengan rata-rata 78,20. Pada kelas kontrol yang berjumlah 23 siswa
memproleh hasil pretest dengan nilai rata-rata 63,78 tanpa menggunakan Model
Pembelajaran Course Review Horay (CRH). Hal ini menunjukkan siswa yang
diberikan perlakuan dengan menggunakan Model Pembelajaran Course Review
Horay (CRH) dalam pembelajaran IPA memiliki nilai rata-rata yaitu 65,56
dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan Model Pembelajaran Course
Review Horay (CRH). Penggunaan Model Pembelajaran Course Review Horay
(CRH) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan pada hasil
analisis uji t (independent t-test) didapatkan nilai thitung 4,926 > ttabel 1,729 maka
didapatkan nilai yang signifikan.