Abstract:
Selama beberapa waktu, pedagang kaki lima telah menjadi bagian penting dari
kehidupan kota di Indonesia. Pedagang kaki lima berdagang di ruas jalan, trotoar,
dan area publik lainnya, menjual berbagai barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Penelitian tentang pengaruh pedagang kaki lima terhadap
ruas jalan sangat penting karena hubungan mereka dengan infrastruktur perkotaan
dapat berdampak besar pada lalu lintas, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.
Akibat adanya pengaruh pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar bahu jalan
dan badan jalan didapat tingkat kepadatan paling maksimum pada ruas Jalan
Dokter Mansyur yang terjadi pada hari Senin, 13 Mei 2024 dengan angka yang di
dapat sebesar 615 bobot kejadian dengan kelas hambatan samping yang
dikategorikan hambatan samping tergolong tinggi (T). Dan yang paling terendah
terjadi pada hari Jumat, 17 Mei 2024 dengan angka yang didapat sebesar 435 bobot
yang dapat di kategorikan hambatan samping tergolong sedang (S). Tingkat
pelayanan jalan (level of service) berdasarkan batas cakupan nilai derjat kejenuhan,
dapat diindikasikan bahwa tingkat pelayanan ruas Jalan Dokter Mansyur di
kategorikan dengan tingkat pelayanan “E”, karena tingkat pelayan yang didapat
dengan nilai sebesar 1.3 yang indikasinya >1.00.