Abstract:
Universitas Teuku Umar adalah kampus yang memiliki ragam latar belakang
mahasiswa. Setiap individu tidak terkecuali mahasiswa Universitas Teuku
Umar yang berasal dari perantauan tidak dapat menghindar dari pertemuan
dengan orang lain terutama saat masuk di lingkungan baru. Kontak dengan
budaya lain juga tidak dapat dihindarkan. Budaya itu dapat berupa kebiasaan-
kebiasaan, adat istiadat, bahasa, cara berpakaian serta kepercayaan yang dianut
masing- masing individu. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana
cara mahasiswa rantau dalam menghadapi culture shock di Universitas Teuku
Umar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang lebih
mengutamakan pengumpulan data berupa kata-kata, kalimat, atau gambar yang
lebih memiliki arti sekedar angka dan frekuensi. Teknik Pengumpulan data
berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini meliputi
proses adaptasi budaya melalui empat fase euforia, pesakitan, adaptasi, dan
penyesuaian diri yang menjelaskan bagaimana emosional dan psikologis yang
dialami individu ketika menghadapi budaya baru. Pada fase euforia, individu
merasa optimis dan antusias, namun segera menghadapi kenyataan dalam fase
pesakitan, di mana perbedaan budaya menimbulkan perasaan kesendirian dan
kebingungan. Melalui usaha dan strategi adaptasi komumnikasi, mereka mulai
menyesuaikan diri pada fase adaptasi, hingga akhirnya mencapai fase
penyesuaian diri, di mana mereka merasa nyaman dan mampu berinteraksi
dengan budaya baru secara efektif.