Abstract:
Pendahuluan : Inflamasi sering terjadi karena paparan mikroorganisme, bahan
kimia, dan pengaruh mekanis. Respon inflamasi bertujuan untuk menarik protein
plasma dan sel fagosit ke jaringan yang meradang sehingga dapat menghancurkan
agen yang masuk dan menghilangkan sel yang rusak dan menyiapkan jaringan
untuk penyembuhan. Daun tin (ficus carica) memiliki senyawa kimia yang
berbeda-beda dari setiap spesies. Skrining fitokimia ekstrak etanol daun ficus
carica dari varietas aljazair menunjukkan adanya kandungan flavonoid dan
polifenol dengan variabilitas yang signifikan antara varietas yang diuji. Tujuan
penelitian ini menguji dan menentukan dosis efektif dari ekstrak etanol daun tin
pada tikus rattus yang di induksi karagenin. Metode : Jenis penelitian ini adalah
penelitian true eksperimental dengan metode post test yang bertujuan untuk
mengetahui efektifitas penggunaan Ekstrak daun tin (ficus carica) sebagai anti
inflamasi terhadap jumlah sel leukosit tikus rattus novergicus. Hasil :
perbandingan antara Kontrol Negatif (KN) dengan Kontrol Positif (KP)
menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan (0,095> 0,05).
Perbandingan antara Kontrol Negatif (KN) dengan Perlakuan 2 (P2) menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata sel leukosit yang signifikan (1,000>0,05)
dan Perbandingan antara Kontrol Negatif (KN) dengan Perlakuan 3 (P3)
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata sel leukosit yang
signifikan (0,869>0,05).Perbandingan antara Perlakuan 1 (P1) dengan Kontrol
Kontrol Positif (KP) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata sel
leukosit yang signifikan (0,062>0,05). Perbandingan antara Perlakuan 2 (P2)
dengan Perlakuan 3 (P3) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata
sel leukosit yang signifikan (0,587 >0,05). Kesimpulan : ekstrak etanol daun tin
dengan dosis 200 mg/KgBB merupakan dosis yang paling efektif dan memiliki
aktivitas yang sama dengan natrium diklofenak yang memiliki fungsi
menurunkan inflamasi