Research Repository

HUBUNGAN MENONTON FILM KOREA DENGAN INTENSITAS SEKS BEBAS PADA SISWI SMA DI KOTA MEDAN

Show simple item record

dc.contributor.author HASIBUAN, JUNI SABRINA DEWI
dc.date.accessioned 2024-09-30T06:48:38Z
dc.date.available 2024-09-30T06:48:38Z
dc.date.issued 2024-09-20
dc.identifier.uri https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/25255
dc.description.abstract Latar Belakang: Drama korea saat ini banyak memunculkan adegan yang mengekspresikan kedekatan dan intensitas hubungan pria dan wanita, seperti ciuman dan pelukan. Contoh-contoh adegan yang sering ditampilkan dalam film drama korea berupa adegan berciuman, menggendong pasangannya, serta memperbolehkan pasangan mereka untuk menginap dirumah yang dengan atau tanpa adanya orang lain dirumah selain mereka berdua. Menurut survey yang telah dilakukan oleh BKKBN sebanyak 85% remaja mengaku sudah berpacaran pada usia 12-16 tahun, tidak hanya itu sebanyak 92% remaja saling berpegangan tangan saat berpacaran, 82% saling berciuman dan 63% saling meraba bagian tubuh. Riset Kesehatan Dasar (riskesdes) melakukan survei untuk remaja rentang usia (15-19 tahun) dan mendapatkan hasil sebanyak 4,5% remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan pernah melakukan seksual sebelum pernikahan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara menonton drama Korea dengan intensitas seks bebas pada siswi MAN 2 Model di kota Medan. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode penelitian observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi MAN 2 Model Medan dengan mengambil sampel minimal 80 orang. Teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel. Data yang sudah terkumpul diolah melalui editing, coding, entry, cleaning, dan saving. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk mendapatkan karakteristik subjek penelitian. Data kategorikal akan dinilai dalam bentuk persentase (%) sedangkan data numerik menggunakan mean atau standard deviasi (SD) jika data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal menggunakan median dan interquartile. Untuk menilai data berdistribusi normal atau tidak akan dilakukan uji kolmogorof – smirnoff dengan P > 0.05 data dianggap berdistrusi normal. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa responden didominasi oleh siswi berusia 17 tahun dengan jumlah 46 siswi (54,8%), diikuti dengan siswi berusia 16 tahun yang berjumlah 36 (42,9%), siswi yang berusia 15 tahun dan 18 tahun masing- masing berjumlah 1 siswi (1,2%). jumlah siwi yang menonton film korea dengan intensitas sering dan tidak pernah melakukan seks bebas berjumlah 48 orang, jumlah siswi yang memiliki intensitas menonton film korea jarang dan tidak pernah melakukan seks bebas berjumlah 36 orang, dan didapati standar deviasi pada intensitas menonton film korea sebesar 0.498 dan standar deviasi intensitas melakukan seks bebas bernilai 0.000. Pada penelitian ini uji chi square tidak dapat mengkalkulasi serta mengolah data untuk menghasilkan pvalue dikarenakan data mengenai intensitas seks bebas bersifat konstan. Penelitian ini menunjukkan bahwa P value hubungan menonton film korea dengan merangkul pasangan adalah 0,662 dimana terdapat hubungan namun tidak signifikan. en_US
dc.subject Film Korea en_US
dc.subject Intensitas en_US
dc.subject Seks Bebas en_US
dc.title HUBUNGAN MENONTON FILM KOREA DENGAN INTENSITAS SEKS BEBAS PADA SISWI SMA DI KOTA MEDAN en_US
dc.title.alternative JUNI SABRINA DEWI HASIBUAN en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account