Abstract:
Latar Belakang: Drama korea saat ini banyak memunculkan adegan yang
mengekspresikan kedekatan dan intensitas hubungan pria dan wanita, seperti
ciuman dan pelukan. Contoh-contoh adegan yang sering ditampilkan dalam film
drama korea berupa adegan berciuman, menggendong pasangannya, serta
memperbolehkan pasangan mereka untuk menginap dirumah yang dengan atau
tanpa adanya orang lain dirumah selain mereka berdua. Menurut survey yang
telah dilakukan oleh BKKBN sebanyak 85% remaja mengaku sudah berpacaran
pada usia 12-16 tahun, tidak hanya itu sebanyak 92% remaja saling berpegangan
tangan saat berpacaran, 82% saling berciuman dan 63% saling meraba bagian
tubuh. Riset Kesehatan Dasar (riskesdes) melakukan survei untuk remaja rentang
usia (15-19 tahun) dan mendapatkan hasil sebanyak 4,5% remaja laki-laki dan
0,7% remaja perempuan pernah melakukan seksual sebelum pernikahan.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara menonton drama Korea dengan
intensitas seks bebas pada siswi MAN 2 Model di kota Medan. Metode: Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode penelitian observasional
dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi MAN 2
Model Medan dengan mengambil sampel minimal 80 orang. Teknik pengumpulan
data adalah melalui wawancara dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel.
Data yang sudah terkumpul diolah melalui editing, coding, entry, cleaning, dan
saving. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis univariat
untuk mendapatkan karakteristik subjek penelitian. Data kategorikal akan dinilai
dalam bentuk persentase (%) sedangkan data numerik menggunakan mean atau
standard deviasi (SD) jika data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi
normal menggunakan median dan interquartile. Untuk menilai data berdistribusi
normal atau tidak akan dilakukan uji kolmogorof – smirnoff dengan P > 0.05 data
dianggap berdistrusi normal. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa
responden didominasi oleh siswi berusia 17 tahun dengan jumlah 46 siswi
(54,8%), diikuti dengan siswi berusia 16 tahun yang berjumlah 36 (42,9%), siswi
yang berusia 15 tahun dan 18 tahun masing- masing berjumlah 1 siswi (1,2%).
jumlah siwi yang menonton film korea dengan intensitas sering dan tidak pernah
melakukan seks bebas berjumlah 48 orang, jumlah siswi yang memiliki intensitas
menonton film korea jarang dan tidak pernah melakukan seks bebas berjumlah 36
orang, dan didapati standar deviasi pada intensitas menonton film korea sebesar
0.498 dan standar deviasi intensitas melakukan seks bebas bernilai 0.000. Pada
penelitian ini uji chi square tidak dapat mengkalkulasi serta mengolah data untuk
menghasilkan pvalue dikarenakan data mengenai intensitas seks bebas bersifat
konstan. Penelitian ini menunjukkan bahwa P value hubungan menonton film
korea dengan merangkul pasangan adalah 0,662 dimana terdapat hubungan namun
tidak signifikan.