Abstract:
Perkembangan teknologi yang pesat telah menjadi tantangan bagi industri film
untuk beradaptasi. Serial yang ditayangkan dalam platform internet dengan judul
Weak Hero class merupakan adaptasi dari sebuah Webtoon Korea Selatan Weak
Hero dengan mengangkat tema kekerasan di sekolah. Penelitian ini berfokus pada
jenis tindakan kekerasan yang menghasilkan makna dan nilai-nilai dalam serial
Weak Hero Class. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Teori yang digunakan adalah teori semiotika Charless Sanders Peirce dengan
segitiga makna yaitu tanda, objek, interpretant. Teknik pengumpulan data
penelitian ini menggunakan metode observasi dengan cara mengamati setiap
adegan yang ada pada setiap scene. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serial
ini tidak disarankan untuk anak di bawah umur 18 tahun karena banyaknya
kekerasan, terdapat 12 scene yang menunjukkan kekerasan pada episode 1,
sedangkan pada episode 8 terdapat 7 kekerasan. Kedua episode ini memiliki jenis
kekerasan secara verbal berupa umpatan, dan kekerasan non-verbal berupa
mencekik leher, memukul, melempar sepatu, dan menusukkan pena, serta
kekerasan menyakiti diri sendiri (self harm) dengan cara menampar diri sendiri dan
memukul kaca jendela, tindakan tersebut dipengaruhi oleh dampak psikologis yang
mengakibatkan emosi yang tidak stabil.