dc.description.abstract |
Latar Belakang : Apendisitis merupakan suatu peradangan pada apendiks atau
umbai cacing yang bisa terjadi pada siapa saja, sehingga bisa menyebabkan
terjadinya nyeri pada abdomen. Faktor risiko apendisitis, seperti usia, jenis
kelamin, pola makan dan riwayat keluarga. Apendisitis bisa terjadi di semua usia,
tetapi yang paling sering adalah pada usia 20-30 tahun. Hal ini terjadi dikarenakan
pola makan yang kurang baik diusia tersebut. Tindakan pengobatan apendisitis
dapat dilakukan dengan cara operasi. Operasi apendiks dilakukan dengan cara
appendectomy yaitu suatu tindakan pembedahan membuang apendiks yang
sedang meradang. Penyembuhan luka operasi yang normal dipengaruhi berbagai
faktor yaitu koagulasi, gangguan sistem imun, gizi, penyakit kronik, obat-obatan,
dan teknik penjahitan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang berperan dalam proses penyembuhan luka pada pasien post
appendectomy. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam
penyembuhan pasien paska appendectomy di Rumah Sakit Umum Haji Medan
tahun 2021-2023. Metode: Penelitian deskriptif dengan desain retrospektif yang
mengambil data melalui rekam medis dari tahun 2021-2023. Hasil : Ditemukan
bahwa pasien post appendectomy lebih banyak pada usia remaja awal(12-16
tahun) dan dewasa akhir (36-45 tahun), dengan jenis kelamin laki-laki yang
memiliki status gizi kategori normoweight dengan kondisi luka keadaan kering
dengan jumlah leukosit yang yang tinggi (leukositosis) dan lebih banyak terjadi
pada tipe apendisitis akut. Kesimpulan: Pasien post appendectomy di Rumah
Sakit Umum Haji Medan pada tahun 2021-2023 paling banyak dijumpai berusia
remaja awal (12-16 tahun) dan dewasa akhir (36-45 tahun), berjenis kelamin laki laki, status gizi dengan kategori normoweight, memiliki kondisi luka keadaan
kering, dengan jumlah leukosit yang tinggi (leukositosis), dan pasien yang
menderita apendisitis tipe akut. |
en_US |