Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/handle/123456789/25059
Title: | ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST APPENDECTOMY DI RSU HAJI MEDAN PADA TAHUN 2021-2023 |
Other Titles: | Tasya Surya Kartika |
Authors: | Kartika, Tasya Surya |
Keywords: | Faktor yang mempengaruhi apendisitis;penyembuhan luka;post appendectomy |
Issue Date: | 21-Aug-2024 |
Abstract: | Latar Belakang : Apendisitis merupakan suatu peradangan pada apendiks atau umbai cacing yang bisa terjadi pada siapa saja, sehingga bisa menyebabkan terjadinya nyeri pada abdomen. Faktor risiko apendisitis, seperti usia, jenis kelamin, pola makan dan riwayat keluarga. Apendisitis bisa terjadi di semua usia, tetapi yang paling sering adalah pada usia 20-30 tahun. Hal ini terjadi dikarenakan pola makan yang kurang baik diusia tersebut. Tindakan pengobatan apendisitis dapat dilakukan dengan cara operasi. Operasi apendiks dilakukan dengan cara appendectomy yaitu suatu tindakan pembedahan membuang apendiks yang sedang meradang. Penyembuhan luka operasi yang normal dipengaruhi berbagai faktor yaitu koagulasi, gangguan sistem imun, gizi, penyakit kronik, obat-obatan, dan teknik penjahitan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang berperan dalam proses penyembuhan luka pada pasien post appendectomy. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam penyembuhan pasien paska appendectomy di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2021-2023. Metode: Penelitian deskriptif dengan desain retrospektif yang mengambil data melalui rekam medis dari tahun 2021-2023. Hasil : Ditemukan bahwa pasien post appendectomy lebih banyak pada usia remaja awal(12-16 tahun) dan dewasa akhir (36-45 tahun), dengan jenis kelamin laki-laki yang memiliki status gizi kategori normoweight dengan kondisi luka keadaan kering dengan jumlah leukosit yang yang tinggi (leukositosis) dan lebih banyak terjadi pada tipe apendisitis akut. Kesimpulan: Pasien post appendectomy di Rumah Sakit Umum Haji Medan pada tahun 2021-2023 paling banyak dijumpai berusia remaja awal (12-16 tahun) dan dewasa akhir (36-45 tahun), berjenis kelamin laki laki, status gizi dengan kategori normoweight, memiliki kondisi luka keadaan kering, dengan jumlah leukosit yang tinggi (leukositosis), dan pasien yang menderita apendisitis tipe akut. |
URI: | https://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/25059 |
Appears in Collections: | Medical science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Tasya Surya Kartika.pdf | 1.95 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.